Setiap manusia
diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya…di beri kesempatan oleh sang
pencipta untuk berkembang dan memanfaatkan waktunya selama berada di bumi
..karena sejatinya, apa yg menjadi milik kita semua adalah pinjaman…ibaratnya
kita hanya melakukan apa yang seharusnya…
Tapi bagaimana
caranya agar apa yang kita lakukan selama berada di bumi pinjaman ini benar
benar dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin ??...hal yg paling utama adalah
kita harus mengenali dulu jati diri kita ..
Sejauh mana kita
mengenal diri kita. Apakah selama ini kita menjalani kehidupan tanpa mengenal
diri kita, tidak tahu apa tugas kita, dan tidak tahu kemana tujuan kita. Betapa
penting mengenal diri sendiri sebelum kita mengenal arti kehidupan yang lain.
Sulit bagi orang yang tidak memahami dirinya untuk menggapai hidup dalam
ketenangan dan kesejahteraan.
Bagaimana konsep jati
diri kita, apakah sudah benar ataukah salah? Jika salah maka itu sangat
berbahaya bagi diri kita. Sejauhmana kita mengenal diri ini. Begitu banyak
konsep-konsep jati diri menurut para pakar pengembangan diri. Namun sebagai
muslim yang baik kita kembalikan pertanyaan, dan persoalan hidup ini kepada
Al-Qur’an karena di sanalah kita akan menemukan konsep jati diri yang
sebenarnya menurut Islam.
1.
Apa Itu Jati Diri.
Secara umum dalam
mengenal jati diri selalu dikaitkan oleh 3 pertanyaan seperti ini :
A. WHO ==> Siapa aku ?
Manusia yang berasal dari saripati
tanah yang di beri potensi hati, akal dan jasad. Sehingga Allah menetapkan
manusia sebagai makhluk tertinggi kedudukannya di antara makhluk lainnya,
karena kita memiliki potesi tersebut. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
Yang membuat segala sesuatu
yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah.
Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur
B.
FROM ==> dari
mana aku ?
Manusia diciptakan memiliki dua tujuan
dari Allah yaitu Sebagai Khalifah di
muka bumi dan Beribadah kepada Allah
SWT. Tak ada tujuan lain, semua aktifitas kehidupan kita sebagai manusia
harus berlandaskan 2 tujuan yang di berikan Allah tersebut. Dalam segala hal,
baik dari segi pekerjaan, bergaul, dan segala macamnya harus berlandaskan 2
tujuan tersebut. Maka dari itu kita diberikan Allah Akal, Hati dan Jasad agar
mampu memikul beban dari ke 2 tujuan tersebut agar berjalan dengan baik.
Seperti Firman Allah SWT :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Jadi aku ada sebagai khalifah dan beribadah
kepada Allah SWT.
C.
WHERE ==>
aku mau kemana ?
Bukan hanya sebagai orang yang tak
sukses menjadi orang yang sukses, bukan hanya dari miskin menjadi kaya. tetapi tujuan kita sebagai makhluk ciptaan Allah
adalah Kampung Akhirat, yang hanya ada 2 pilihan Syurga atau Neraka.
Kesuksesan, kekayaan, banyak anak, dan
mempunyai istri/suami yang cantik/ganteng hanyalah hiasan-hisan dunia yang semu
dan akan kita tinggalkan. Karena sesungguhnya kita ini adalah makhluk kampung
akhirat. Disanalah rumah kita sesungguhnya, di syurga atau neraka. Sekarang
pilihan berada di tangan kita, kita mau memilih yang mana ? dan pasti sebagian
banyak manusia memilih Syurga toh ?. untuk menggapai syurga itulah Allah
memberika hukum-hukumnya di dalam Al-Quran. Mau kita taati atau malah kita
ingkari. Bila kita taati maka syurga adalah rumah kita. Bila kita ingkari maka
nerakalah rumah kita (Tujuan kita).
Adapun Firman Allah dalam meluruskan
tujuan perjalanan kita di bumi adalah sebagai berikut :
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala
terhadap apa yang mereka kerjakan.
Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir)
maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar
daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:
"Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."
2.
Apakah kita boleh mengabaikan Jati Diri.
Tidak, kita tidak boleh mengabaikan siapa diri kita
sebenarnya. Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri kita maka kita akan
mengetahui makna dan tujuan hidup kita di dunia. Mereka yang mengabaikan
masalah jati diri adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk
memahami hidupnya. Maka jadilah mereka orang-orang yang labil, ikut-ikutan, dan
berjalan tanpa arah.
Mereka berkata
“Jalani saja hidup ini”. Maukah kalian menjalani kehidupan ini tanpa arah dan
tujuan? Yang nantinya berakhir dengan kesedihan. Saya pribadi tidak mau. Saya ingin
hidup saya ini bisa sejahtera, dan berakhir dengan senyuman indah. Maka kita
harus tahu dan harus menemukan jati diri kita agar kita tahu arah tujuan hidup
kita
3.
Dimana kita bisa menemukan Jati Diri.
Jati diri selalu di
identikkan dengan bakat, potensi dan
keunikan yang ada dalam diri kita. Tidak ada yang salah dalam opini
tersebut, karena opini tersebut berguna untuk mengetahui potensi kerja kita di
mata masyarakat. Pengenalan diri kita kepada masyarakat. Karena notabene
manusia diciptakan dengan keunikan, bakat dan potensi masing-masing. Namun ada
hal yang lebih utama dari keotentikan diri seperti bakat, potensi dan keunikan.
Dan mereka yang telah menemukan bakat, potensi dan keunikan itu bahkan belum
menemukan jati diri mereka sesungguhnya. Tak jarang banyak mereka yang sukses
dalam hidup namun masih merasa tak puas dalam menjalani hidup, tak tenang, tak
tenram dan tak bahagia.
Hanya Allah yang tahu
siapa kita, untuk apa kita ada, dan mau kemana kita. Karena Allah yang
menciptakan kita. Dan kita sering tak sadar dalam mencari konsep jati diri
sesungguhnya sebagai manusia, selain hanya mengejar kesuksesan di dunia ini.
Akhirnya
kita pun tahu Siapa kita ? Dari mana kita ? dan Mau kemana Kita ? yang sesungguhnya.
Bahwa kita adalah manusia yang berasal
dari saripati air hina, di ciptakan sebagai khalifah dimuka bumi untuk
beribadah kepada Allah, agar mendapatkan kesenangan yang abadi di Syurga nan
Indah di kampung akhirat.
Bila
kita mengetahui konsep Jatidiri menurut islam ini maka kita akan menjalani
kehidupan ini dengan tenang dan tawakal kepada Allah. Bahwa apa yang telah kita dapat, apa yang telah kita lakukan adalah
untuk membantu sesama dan beribadah kepada Allah demi mencapi tujuan syurga.
Dan bila kita mengenali dari apa kita di ciptakan maka kita akan menjadi manusia yang tak berjalan dengan
kesombongan di muka bumi dan senantiasa kita menjadi hambanya yang benar2
bersyukur karena telah menjadi salah satu makhluk yang sempurna di bandingkan
makhluk Allah lainnya. Jazzakallah
**Diambil dari banyak sumber