Kamis, 29 Agustus 2013

"TIPS" SUKSES BEKERJA SAMA MENGELOLA LEMBAGA PENDIDIKAN


Lingkungan sekolah akan berjalan lancar dan nyaman,jika didalamnya ada kesamaan misi dan visi,baik antara sesama rekan pendidik , antara pendidik  dan orang tua murid  dan antara anak didik dan pendidiknya…


1.     ANTARA SESAMA REKAN PENDIDIK
a.    Semua rekan pendidik adalah mitra, karena kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan bekerja sama suatu saat nanti. Dengan menganggap semua orang sebagai mitra, mudah bagi kita untuk menjadi anggota team yang baik, sebagai anggota bahkan sebagai pemimpin.
 

b.    Mengenal mitra kerja sebaiknya tidak hanya mengenal di lingkungan tempat kerja, Ada baiknya juga mengetahui informasi yang penting mengenai rekan kerja kita, misalnya apa impiannya tentang masa depan, apa hal yang ia suka dan tidak suka. Ini akan membuat diri kita semakin mengerti dan mempermudah kita untuk bekerja sama.

c.    Tidak ada salahnya mengenal anggota keluarga  atau orang orang terdekatnya (suami/istri, anak, orang tuanya) sehingga  sangat memudahkan kita menjalin silahturahmi dan komunikasi tentang apa saja kegiatan kita di sekolah yang juga bisa diketahui oleh orang orang terdekat rekan kerja kita. 

d.    Saat bekerja sama terkadang ada sikap guru lain yang membuat kita marah atau tidak nyaman. Jika ini terjadi, tanya pada diri sendiri, memang yang ia lakukan itu benar-benar mengganggu atau diri kita sendiri yang sedang sensitif. ( bisa terjadi karena tekanan pekerjaan, keluarga atau hal lain ) yang bisa membuat perkataan rekan kerja yang semestinya sebuah hal yang biasa menjadi hal yang luar biasa atau bahkan menyinggung harga diri kita. Sejenak menepi / menyingkir untuk menata hati akan lebih efektif  menurunkan emosi karena kita juga kemudian dapat kembali berpikiran jernih.


e.    Tingkatkan kemampuan komunikasi. Hal ini sangat penting untuk membuat sebuah kerjasama menjadi sukses. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, pasti semua ada solusinya asal masing masing pihak mau duduk bersama.

f.    Lain pendidik  lain pula cara mengajarnya, jika ada hal yang  dianggap bagus jangan sungkan untuk meminta waktu bertanya bagaimana cara mengajar dan mengendalikan kelas .Selalu sempatkan untuk sharing ilmu sehingga masing masing pendidik selalu berusaha meningkatkan kwalitasnya sebagai seorang pengajar.

g.    Dalam bekerja sama  hindari untuk berasumsi. Asumsi yang sering terjadi misalnya bahwa rekan kerja kita pasti sudah tahu apa yang kita maksud. Hal ini akan banyak menimbulkan kesalah pahaman. Utarakan keinginan atau harapan kita begitu juga sebaliknya dengan cara yang santun.

Jangan lupa 3 kata yang harus dibiasakan, kata ajaib  “TOLONG”, “MAAF” dan “TERIMA KASIH” …..lakukan dengan tulus ….


2.    ANTARA PENDIDIK  DAN ORANG TUA MURID     

     Berkomunikasi dengan orangtua merupakan salah satu tanggungjawab pendidik. Demikian juga dengan orangtua, mereka perlu menjalin komunikasi dengan pendidik. Komunikasi timbal balik ini akan sangat efektif untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada anak usia dini.  Orangtua dan pendidik saling berbagi informasi baik mengenai program lembaga maupun tentang individual anak.  Orang tua dapat mengetahui program-program yang akan dan sedang dilaksanakan oleh lembaga. Di samping itu juga dapat memberi saran serta kritikan tentang pelaksanaan program – program  dan saling bekerja sama demi kemajuan lembaga tersebut.  Pendidik dapat menginformasikan dan berdiskusi tentang perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di lembaga tersebut dan juga menggali informasi dari orangtua tentang berbagai hal mengenai anak tersebut.
a.    Pendidik berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
b.    Pendidik memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.
c.    Pendidik mampu  merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.
d. Pendidik  memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e.    Pendidik mampu berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya. 
f.    Pendidik  menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi denganya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita  anak atau anak-anak akan pendidikan. 
g,  Pendidik  tidak melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. 

>>Alat efektif yang bisa dijadikan alternative sebagai jembatan penghubung antara orang tua murid dan pendidik    :
a.Buku Komunikasi/Sambung Rasa
    Buku komunikasi  adalah suatu media berbentuk  buku yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orangtua.Buku ini memuat catatan singkat yang menggambarkan keberhasilan yang spesifik, keterampilan atau perilaku baru serta saran-saran untuk kegiatan dirumah. Buku ini berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara guru dan orang tua peserta didik, sehingga harus dapat diisi oleh kedua belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk mengirimkan catatan-catatan penting kepada pendidik dan sebaliknya pendidik juga harus aktif mengirimkan catatan-catatan penting tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.Pertukaran catatan dan tanggapan ini penting agar masing-masing pihak yaitu pendidik dan orang tua saling bekerjasama untuk mendorong kemajuan anak. Catatan-catatan dalam buku komunikasi dapat digunakan sebagai dasar bagi orang tua maupun pendidik untuk menentukan materi atau program yang sesuai dengan kebutuhan anak. Tindak lanjut dari catatan-catatan dalam buku komunikasi adalah berupa pertemuan langsung antara pendidik dan orang tua.
 BUKU PENGHUBUNG / BUKU SAMBUNG RASA
 berisi tentang materi kegiatan harian, aktifitas anak yang menonjol atau pesan khusus dari / oleh pendidik / orang tua murid begitu juga sebaliknya
    b. Mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal
   Komunikasi yang sudah terbangun antara pendidik-orang tua perlu senantiasa dipererat. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tujuan tersebut. Strategi komunikasi yang sudah disebutkan di atas adalah upaya membangun komunikasi secara formal dan terencana secara sistematis. Berikut ini adalah upaya mempererat komunikasi pendidik-orang tua secara informal dan tidak memerlukan perencanaan khusus.
a)      Waktu orang tua mengantar dan menjemput anak
b)      Menggunakan telephon
c)      Bertemu di luar lingkungan lembaga PAUD

MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG TUA MURID
MELALUI KERJA BAKTI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
(inisiatif dari para orang tua murid) 



      c. Home Visit
      Home visit merupakan kegiatan yang dilakukan pendidik dengan mengunjungi rumah orangtua peserta didik. Home visit ini memiliki makna penting untuk membangun hubungan yang solid antara pendidik dan orangtua. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran. Namun demikian home visit juga dapat dilakukan ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung ditahun tersebut.
     Tujuan home visit sebelum tahun ajaran baru atau sebelum pembelajaran dimulai, yaitu:pendidik dan calon peserta didik saling mengenal satu sama lain secara individual; pertama, Pendidik dan orangtua dapat sharing tentang program lembaga dan mendiskusikan harapan untuk anak mereka.
   Kedua, mendiskusikan tentang kebutuhan khusus dan minat anak, masalah kesehatan yang perlu diketahui pendidik.
   Ketiga, mendiskusikan juga tentang bagaimana orangtua dapat terlibat dalam program lembaga.

3.  ANTARA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK
    Tanggung jawab di pundak pendidik tidaklah ringan ketika orang tua murid menitipkan buah hatinya kepada kita, tentu banyak berharap bahwa buah hatinya akan mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan harapan orang tua.
     Di sekolah , pendidik tidak sekedar sebagai pendamping yang diamanahi untuk menemani anak selama orang tua mereka beraktifitas dalam beberapa jam ke depan,  tapi Pendidikan anak usia dini berfungsi juga untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, juga  berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak. Untuk itu di butuhkan tenaga yang professional .
a.    Di sekolah, pendidik adalah pengganti  orang tua sehingga harus benar benar tahu karakteristik tiap anak untuk memudahkan dalam berinteraksi.

b.    Memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada anak didik namun tetap pada batasan dimana ada aturan dan ketegasan yang harus diterapkan untuk membentuk karakter anak (pendidikan karakter)

 
c.    Mengamati dengan cermat setiap perkembangan anak didik yang nantinya wajib dilaporkan kepada orang tua.
 
d.    Memberi teladan yang baik kepada anak didik merupakan cara paling efektif untuk mengajarkan kepada anak didik (baik lisan maupun tingkah laku kita)